Prinsip Kerja Seorang Pelaku
PK :
1.
Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang
kepribadiannnya:
§ Berperikemanusiaan
§ Bertanggungjawab
§ Selalu mengutamakan
kepentingan si sakit
§ Selalu bersikap terbuka
2.
Menunjukan kemanuan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
3.
Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan
dan mampu menenangkan si sakit.
4.
Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
5.
Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu
dalam menjalankan tugas perawatan
6.
Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan
kebersihan diri sendiri.
7.
Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas
8.
Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
9.
Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas
kesehatan.
10. Jika perlu untuk merujuk si
sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan
orang sakit juga transportasi.
11. Selalu menjaga kerahasiaan
medis pasien.
Peralatan Perawatan Keluarga
:
1.
Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di
rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit.
Peralatan yang digunakan dapat menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.
2.
Perlengkapan PK sederhana :
Bagi Pelaku PK
◙ Celemek
◙ Peralatan mencuci tangan
§ Air mengalir (kran, botol,
improvisasi lain)
§ Baskom (wadah menampung air)
§ Sabun dalam tempatnya (kalau
perlu sikat tangan)
§ Handuk tangan/serbet.
Bagi orang sakit
◙ Peralatan tempat tidur
§ Tempat tidur dan bantal
§ Seprei, sarung bantal, kain
perlak dan alas perlak (sedikitnya 2 set), selimut.
§ Alat penopang kaki
(improvisasi)
◙ Peralatan mandi, buang air
kecil (b.a.k), buang air besar (b.a.b)
§ 2 ember
§ 1 gayung
§ Baskom
§ 2 washlap
§ 2 handuk
§ Pasu najis
§ Labu kemih
§ Tissue
§ Air mengalir (di botol,
ceret, wadah lainnya)
§ Sisir & alat make up
untuk wanita
§ Air hangat dalam wadah
◙ Peralatan mencuci rambut
§ Talang plastik
§ Shampo
§ Alat pengering rambut (hair
dryer, kipas, dll)
§ Handuk
§ Sisir
◙ Peralatan memelihara mulut
§ Sikat gigi
§ Pasta gigi
§ Bengkokan / kaleng / wadah
penampungan buangan.
◙ Peralatan makan
§ Baki berisi : piring, sendok,
garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat
diberi sedotan), serbet.
§ Meja kecil, bel (khusus untuk
pasien yang dapat makan sendiri.
◙ Peralatan medis
§ Termometer, Tensi meter, Perban
& Plester
◙ Peralatan Kompres
§ Washlap, air hangat atau
air dingin
§ Kantong es/kompres dingin,
kantong air panas/ kompres panas.
◙ Bahan lain yang diperlukan :
§ Talk, minyak pelumas &
cream pelembab kulit.
◙ Desinfectant / cairan
pensucihama & antiseptict.
Kebersihan diri
Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan
kesehatan. Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan secara umum .
Kebersihan diri meliputi :
1.
Mandi setiap hari secara teratur dengan menggunakan air bersih dan sabun
2.
Mencuci rambut secara teratur dengan sampo minimal 1 minggu dua kali dan
disisir dengan rapih.
3.
Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum
makanan, sesudah b.a.b dan b.a.k.
4.
Kuku digunting pendek dan bersih.
5.
Kaki dirawat dengan baik dan teratur ,pakailah sepatu yang cocok ukurannya.
6.
Sikat gigi 3X sehari pagi dan sore dan sebelum tidur.
7.
Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang dicuci bersih.
Perilaku sehat yang perlu diterapkan :
1.
Cuci tangan dengan sabun sesudah buang air besar (b.a.b)
2.
Cuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan
3.
Buang kotoran bayi di WC/jamban
4.
Buang kotoran penderita diare di WC/Jamban
5.
Mengambil air dengan cara yang bersih
6.
Membawa air dengan tempat yang bersih
7.
Menyimpan air ditempat yang aman
8.
Merebus air sebelum diminum
9.
Mengelola sampah secara sehat.
Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan tetap
bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah penularan penyakit.
Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan
antara 3 mata rantai yaitu :
1.
Sumber Penyakit
2.
Perantara Penyakir
3.
Orang yang lemah/peka terhadap serangan penyakit
Kebersihan lingkungan dapat dicapai :
1.
Rumah harus sehat dan terpelihara, harus memiliki jendela sehingga
memperoleh udara cukup dan segar, juga agar sinar matahari dapat masuk.
2.
Hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah atau di tempat anak
bermain terutama hewan yang berkutu.
3.
Sediakan tempat sampah yang tertutup dan buang sampah pada tempatnya.
4.
Jaga kebersihan sumber air (sumur), MCK dan lingkungannya.
5.
Hindari genangan air/air hujan di sekitar rumah.
6.
Air limbah diusahakan lancar alirannya.
Pembuangan sampah yang aman :
Sampah berbahaya dapat membawa penyakit seperti malaria,
diare, disentri, infeksi yang ditularkan melalui nyamuk, lalat dan tikus.
Jika anak-anak bermain sampah, mereka bisa terluka yang
mudah menjadi infeksi.
Cara membuang sampah :
Dibakar di dalam lubang, kemudian ditimbun.
Imunisasi
Imunisasi merupakan suatu cara untuk
memberikan kekebalan pada seseorang terhadap suatu penyakit yang terjadi,
sebagai akibat dari pemberian melalui mulut/penyuntikan kuman penyebab penyakit
yang telah dilemahkan/mati sehingga tubuh dirangsang untuk membentuk zat
penolakannya.
Dengan memberi imunisasi
teratur sesuai jadwal maka dalam tubuh akan bertambah zat penolak penyakit
tertentu, sehingga risiko untuk mendapat penyakit tersebut diperkecil.
Macam imunisasi
a. BCG :
Mencegah penyakit TBC
b. DPT : Mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk
rejan) dan tetanus.
c. Polio : Mencegah
penyakit poliomyelitis
d. Campak : Mencegah penyakit
campak
e. Hepatitis B : Mencegah penyakit
Hipatitis B
Jadwal Pemberian imunisasi :
Vaksin
|
Pemberian
|
Interval
|
Umum
|
Keterangan
|
BCG
|
1 X
|
-
|
0 - 11 bln
|
|
DPT
|
3 X
|
4 minggu
|
2 - 11 bln
|
|
POLIO
|
3 X
OPV I. II. III
|
4 minggu
|
2 - 11 bln
|
** lengkapi sebelum usia 1
tahun
|
HEPATITIS B
|
3 X
HB I. II. III
|
|
0 - 11 bln
|
|
CAMPAK
|
1 X
|
|
9 - 11 bln
|
|
Tempat Pemberian Imunisasi:
1.
Posyandu
2.
Puskesmas
3.
Puskesmas pembantu
4.
Puskesmas keliling
5.
Bidan di Desa
6.
RS Pemerintah dan Swasta
7.
Rumah Bersalin
Air Susu Ibu (ASI )
ASI yang baik dimulai dari pemberian ASI secara eksklusif
(hanya ASI yang diberikan, tanpa tambahan apapun) untuk bayi berusia 4 bulan pertama.
Yang terbaik adalah jika ASI
terus diberikan selama 2 tahun atau lebih.
1. Anak yang disusui mempunyai
peluang terbaik untuk pertumbuhan dan selalu sehat serta kuat.
2. Hanya ASI yang dibutuhkan
oleh bayi berusia 4 – 6 bulan
3. Dalam usia 4 – 6 bulan tidak
dibutuhkan tambahan air atau cairan-cairan lain.
4. ASI adalah makanan alami,
selalu bersih, dapat dicerna dan tidak pernah terlalu panas atau terlalu
dingin.
5. ASI melindungi bayi dari
infeksi dan penyakit-penyakit lain seperti diare dan radang paru-paru.
6. Menyusui bayi menolong para
ibu membuat jarak kehamilan anak-anak mereka tanpa menggunakan kontrasepsi.
GIZI
Zat gizi merupakan
kebutuhan sehari-hari, berupa makanan yang terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
§ Sumber Zat Tenaga / Kalori /
Karbo hidrat :
Beras, jagung, kentang, ubi,
singkong, dll
§ Sumber Zat Pembangun / Protein / zat putih telur :
Telur, daging, ikan, udang.
§ Sumber Zat Pengatur (Air,
Vitamin & mineral ):
Buah-buahan, sayur-mayur.
Gizi kurang dapat mengakibatkan :
a.
Kurang kalori protein
b.
Kurang darah / anemia
c.
Kekurangan vitamin
d.
Gondok (karenan kekurangan yodium yang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan fisik dan mental).
Tanda-tanda kekurangan gizi :
§ Bengkak kaki, tangan atau bagian tubuh lainnya
§ Berat badan sangat kurang
§ Wajahnya sembab dan pucat
§ Rambut tipis seperti rambut
jagung
§ Ototnya kendur
§ Wajahnya seperti orang tua
§ Kulit keriput
§ Kadang-kadang gelisah.
A. Persiapan merawat orang sakit
1. Mencuci tangan
a.
Kapan mencuci tangan di
lakukan:
1.
Sebelum dan sesudah merawat orang sakit
2.
Sebelum memegang makanan dan minuman
3.
Sesudah memegang alat kotor / binatang
4. Setelah buang air kecil
dan buang air besar.
b. Tujuan mencuci tangan :
1. Membersihkan tangan dari
segala kotoran
2. Menjaga kesehatan Pelaku
3. Mengurangi penularan
penyakit
4. Melatih suatu kebiasaan
yang baik
c. Tiga cara mencuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan:
1.
Cuci tangan higienik atau rutin dengan menggunakan sabun/detergen
2.
Cuci tangan aseptik : sebelum tindakan pada pasien dengan menggunakan
antiseptik
3.
Cuci tangan sebelum melakukan pembedahan : dengan menggunakan antiseptik
dan sikat steril.
d.
Peralatan mencuci tangan :
1.
Menggunakan air yang mengalir, jika tidak ada washtafel/ledeng, menggunakan
botol, ceret, dll.
2.
Sabun dan tempatnya
3.
sebuah sikat tangan bila perlu
4.
Sebuah handuk tangan/serbet.
e.
Prosedur pelaksanaan :
1.
Lepaskan semua perhiasan di tangan (arloji, gelang, cincin,dll)
2.
Buka keran atau siraman air dari ceret/botol
3.
Gosok putaran keran dengan sabun kemudian di bilas
4.
Basahi tangan sampai kesiku dan sabuni hingga berbusa
5.
Mulai dari telapak tangan, sela jari, punggung tangan, pergelangan tangan
sampai siku. Bila perlu kuku disikat dengan sikat tangan.
6.
Sabun disiram dengan air terlebih dahulu dengan air sebelum diletakkan pada
tempatnya.
7.
Bilas tangan sampai bersih. Dapat diulang sampai 3 kali.
8.
Tutup kran, ingat jangan mengibaskan air dari tangan.
9.
Keringkan tangan dengan menggunakan handuk tangan atau serbet.
2. Memakai celemek
a.
Tujuan Memakai celemek :
1.
Melindungi pakaian dari kotoran
2.
Mengurangi bahaya penularan penularan
b.
Cara menggunakan celemek :
1.
Setelah mencuci tangan, peganglah tali penggantung celemek dan masukan
melalui kepala.
2.
Kedua tali pada sisi kiri dan kanan diikat pada bagian belakang tubuh
pelaku dengan ikatan yang mudah dilepas.
c.
Cara melepaskan celemek :
1.
Buka ikatan celemek yang ada dibelakang tubuh pelaku.
2.
Lepaskan celemek melalui kepala
3.
Celemek dapat digantung di dalam ruangan orang sakit dengan posisi bagian
luar celemek menghadap keluar. Bila digantung diruangan si sakit bagian luar
celemek berada di dalam.
4.
Pelaku mencuci tangan kembali
3. Penataan tempat tidur
orang sakit
a.
Penataan tempat tidur orang
sakit
Bila seseorang sakit harus
dirawat dengan baik dan sedapatmungkin dibaringkan di tempat tidur tersendiri
yang diatur rapih dan bersih.
Maksud dan tujuan :
◙ Mempercepat upaya penyembuhan
◙ Mencegah penyakit bertambah
parah
◙ Memperkecil bahaya penularan
◙ Membuat orang sakit merasa
nyaman
b.
Prosedur Penataan tempat
tidur orang sakit :
Untuk si sakit yang dapat beranjak dari tempat tidur :
◙
Pelaku mencuci tangan dan memakai celemek
◙
Beritahu si sakit
◙
Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja, termasuk
keranjang/ember kosong untuk barang tenun yang kosong (jangan diletakan di atas
lantai)
◙
Barang tenun yang kotor dilepaskan, dimasukkan ke keranjang / ember kosong.
◙
Bantal/guling disingkirkan, ditaruh di atas kursi.
◙
Kasur dibalikkan, bagian kaki berada di bagian kepala.
◙
Ambil seprei bersih, letakan lipatan pertengahan seprei pada
pertengahan kasur, buka seprei dan
perhatikan bahwa pada bagian kepala sisi seprei harus dapat diselipkan dengan
baik (+ 25 cm dibawah kasur), barulah bagian kaki (kadang-kadang seprei
kurang). Ditarik dengan baik supaya
tidak ada lipatan.
◙
Kain perlak dan kain alas diletakkan di atas seprei (untuk menghindarkan
seprei mudah kotor) dengan pertengahannya berada di pertengahan kasur.
◙
Pada ke empat sudut seprei dibuat lipatan diagonal, barulah diselipkan sisi
alat tenun di bawah kasur, lalu dirapihkan.
◙
Sarung bantal dan guling bersih dipasang dan dikembalikan pada tempat
semula.
◙
Selimut yang bersih dipasang dengan cara pertengahan selimut diletakkan di
atas pertengahan tempat tidur. Pada
bagian kaki dibuat lipatan agar kaki dapat digerakkan, barulah selimut
diselipkan di bawah kasur.
◙
Buka celemek dan cuci tangan.
Untuk si sakit yang tidak dapat beranjak dari tempat tidur :
◙
Pelaku mencuci tangan dan memakai celemek
◙
Beritahu si sakit
◙
Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja, termasuk
keranjang/ember kosong untuk barang tenun yang kosong (jangan diletakan di atas
lantai)
◙
Bantal, guling dan selimut dikeluarkan dan diletakkan di atas kursi
◙
Seluruh sisi seprei, kain perlak dan kain alas perlak dilepaskan dari
selipan dibawah kasur.
◙
Si sakit dimiringkan membelakangi pelaku
◙
Seprei yang kotor, kain perlak dan alas perlak digulung ke arah punggung si
sakit.
◙
Seprei yang bersih dipasang, letakkan lipatan pertengahan seprei pada
pertengahan kasur dengan memperhatikan agar di bagian kepala, sisi seprei dapat
diselipkan dengan baik.
◙
Perlak dan kain alas perlak yang bersih diletakkan diatas seprei bila ada
satu perlak, maka perlak ditarik dari gulungan seprei yang kotor, dibersihkan
kembali, dengan memakai air sabun lalu dikeringkan dan diberi talk, pasang
kembali diatas seprei.
◙
Ujung dan sisi seprei, perlak dan kain alasnya diselipkan dibawah kasur
serta dirapihkan,
◙
Sisakit dibalikkan kembali dan dimiringkan ke arah pelaku.
◙
Pelaku pindah posisi ke belakang si sakit, gulung alat tenun yang kotor,
keluarkan dan masukan kedalam keranjang
/ember untuk pakaian kotor (kecuali kain perlak bila tidak ada gantinya
dibersihkan).
◙
Seprei, perlak dan kain alas perlak dirapihkan, ujung serta sisi-sisinya
diselipkan dibawah kasur.
◙
Si sakit dibaringkan terlentang kembali.
◙
Sarung bantal dan guling diganti dengan yang bersih dan diletakkan pada
tempatnya semula.
◙
Selimut yang bersih dipasang.
◙
Buka celemek dan pelaku mencuci tangan.
B. Pengamatan orang sakit
1. Mengukur suhu tubuh (Termometer)
Tujuan mengukur suhu :
◙
Untuk mengetahui suhu tubuh si sakit
◙
Untuk mengetahui adanya kelainan pada suhu tubuh si sakit
◙
Untuk mengetahui perkembangan penyakit
◙
Untuk membantu dokter dalam menegakan diagnosis.
Tempat dan cara mengukur suhu tubuh
Di Ketiak :
- Pelaku mencuci tangan
- Siapkan termometer,
usahakan air raksa berada diposisi pangkal termometer.
- Beritahu si sakit.
- Keringkan ketiak si
sakit
- Tempatkan pangkal
termometer ditengah ketiak
- Di minta si sakit untuk
menjepitnya selama 10 – 15 menit
- Tangan yang lain
membantu menekan bagian lengan yang menjepit termometer.
- Setelah 10 – 15 menit
termometer dikeluarkan, dibaca sampai dimana air raksanya dan dicatat.
- Termometer dibersihkan
dan disimpan.
- Pelaku mencuci tangan.
Di dubur :
§ Pengukuran suhu di dubur
dilakukan pada :
-
Bayi, anak & orang yang sakit parah, dan pada orang dalam keadaan
tertentu.
§ Pengukuran suhu di dubur
tidak boleh dilakukan pada :
-
Orang sakit yang luka di daerah dubur
-
Orang yang berpenyakit kelamin
§ Cara mengukur suhu di dubur
-
Pelaku mencuci tangan
-
Siapkan termometer dengan minyak pelumas/minyak
-
Beritahu si sakit, miringkan si sakit, bebaskan pakaian yang menutupi
bokong.
-
Kaki yang sebelah atas ditekuk ke arah perut.
-
Olesi pangkal termometer dengan minyak kelapa ,untuk memudahkan saat
memasukkan.
-
Pisahkan bokong si sakit agar anus menjadi tampak, lalu pangkal termometer
dimasukkan.
-
Pegang termometer selama berada dalam anus kurang lebih 3 menit
-
Keluarkan termoter baca hasilnya dan catat di buku harian.
-
Termometer dibersihkan lalu disimpqn.
-
Pelaku cuci tangan.
Di Mulut:
Dilakukan pada orang sakit bila kedua tempat
diatas tidak memungkinkan
§ Pengukuran suhu di mulut
tidak boleh dilakukan pada ;
-
Orang yang tidak sadar atau gelisah.
-
Orang yang berpenyakit mulut,batuk pilek atau sesak nafas.
-
Bayi/anak yang masih kecil.
- Cara mengukur suhu di
mulut.
-
Pelaku cuci tangan.
-
Siapkan termometer.
-
Beritahu si sakit.
-
Si sakit diminta untuk membuka mulut.
-
Letakkan pangkal termometer dibawah lidah agak ke samping, diminta si sakit
untuk menutup mulut dan bernafas melalui hidung.
-
Setelah 3 menit keluarkan termometer ,baca dan catat di buku harian.
-
Termometer dibersihkan , lalu disimpan.
-
Cuci tangan.
2. Menghitung
denyut nadi
- Menghitung denyut nadi
adalah sama pentingnya dengan mengukur suhu.
- Tujuan Mengukur denyut
nadi.
o Mengetahui keadaan umum si
sakit.
o Mengetahui keadaan jantung.
o Mengikuti perkembangan
jalannya penyakit.
o Membantu menentukan diagnosa.
o
Pelaku cuci tangan.
o
Beritahu Orang Sakit.
o
Si sakit duduk atau berbaring ,lengan dikendurkan dengan ibu jari seb atas
.
o
Cari nadi dengan 3 jari (telunjuk,jari manis dan jari tengah)
o
Hitung denyut nadi selam ½ menit ,hasilnya dikalikan dua dan dicatat dalam buku harian.
3. Menghitung
Frekuensi Pernafasan
- Yang dimaksud dengan 1
kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas + 1 kali mengeluarkan nafas.
- Tujuan Menghitung
Pernafasan :
o Mengetahui keadaan umum si
sakit.
o Membantu Dr dalam menentukan
diagnosa.
o Dihitung segera setelah
menghitung denyut nadi.
o Jangan diberi tahu si sakit
o Diperhatikan apakah kedua
dinding bergerak seirama,apakah terlihat ada kesukaran dalam bernafas.(misalnya
adanya cekungan pada kulit diantara tulang iga dan pada sudut pangkal leher
ketika si sakit menarik nafas.).
o Hitung pernafasan selama ½
menit dan hasilnya dikali 2 catat dalam buku catatan harian.
4. Membuat buku catatan harian orang sakit
◙
Seorang PK harus membuat catatan tentang apa saja yang dilaksanakan dalam
perawatan/pengobatan dan juga keluhan yang dirasakan oleh si sakit.
◙
Data yang perlu di catat.
- Nama,umur, berat badan si
sakit (terutama untuk anak-anak).
- Tanggal- jam- suhu – nadi
pernafasan
- Makanan dan minuman (diet)
- Pengobatan (nama obat, dosis
pemberian , cara pemberian ).dan reaksi setelah makan-minum obat.
- Bab dan Bak. (jumlah,
Frekwensi, konsistensi tinja, warna dsb).
- Keterangan :
keadaan/perubahan dari si sakit,gejala yang tampak
C. Pelaksanaan perawatan orang sakit
1. Memelihara Kebersihan mulut
a.
Menyikat gigi
Tujuan :
Membersihkan sisa makanan yang tersisas diantara
gigi dan menjaga gusi tetap sehat
Peralatan :
Sikat
gigi, pasta gigi, segelas air dan bengkok
Pelaksanaan :
- Bila sisakit dapat menyikat gigi sendiri
1.
Si sakit di dudukkan
2.
Disediakan alat-alat yang diperlukan
3.
Si sakit disuruh menyikat gigi sendiri
- Bila sisakit tidak dapat menyikat gigi sendiri
1.
Kepala sisakit dimiringkan
2.
Handuk diletakkan dibawah dagu sampai dadanya
3.
Si sakit diberi air dengan sedotan untuk berkumur-kumur
4.
Sikatlah gigi sisakit dengan gerakan dari atas ke bawah, untuk gigi atas
dan sebaliknya dari dalam keluar untuk geraham atas dan bawah
5.
Bila sudah selesai, mulut dikeringkan sisakit dikembalikan pada posisi
semula
b.
Memelihara gigi palsu
Tujuan :
Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara
gigi dan menjaga gusi tetap sehat
Peralatan :
Sikat gigi, pasta gigi,
segelas air dan bengkok.
Pelaksanaan :
- Bila sisakit dapat menyikat gigi sendiri
1.
Si sakit di beri tahu, bahwa gigi yang akan dibersihkan untuk dilepaskan
2.
Bila dapat melepaskan sendiri, biarkan si sakit mlepaskan sendiri
3.
Letakkan gigi palsu di baskom atau gelas yang sudah disiapkan
4.
Gigi dibilas dan disikat dalam air yang mengalir
5.
Setelah bersih, gigi palsu diserahkan kembali
6.
Gigi dipasang kembali setelah si sakit berkumur
7.
Pada malam hari gigi palsu setelah dibersihkan, disimpan dalam gelas yang
diisi dengan air bersih.
2. Memberikan macam-macam kompres
a.
Kompres dingin kering
b.
Kompres dingin basah
c.
Kompres panas kering
d.
Kompres panas basah
Kompres Dingin
Tujuan : menurunkan panas dan menghentikan
perdarahan
c.
Kompres dingin kering :
dengan kirbat es/ kantong es
§ Kantong Es ini mempunyai
sumbat dan cincin, yang berfungsi untuk menjaga agar tutpnya tetap rapat
§ Sebelum dimasukkan kedalam
kantong es, potongan es dimasukkan kedalam air sebentar, untuk menghilangkan
sisi runcingnya yang dapat merobek kantong es
§ Kantong es diisi setengahnya
saja sebelum ditutup udara dikeluarkan terlebih dahulu
§ Periksa bocor atau tidak
kantongnya
§ Es dalam kantong diratakan,
kemudian dikeringkan
§ Bungkus dengan kain atau
handuk kecil, lalu letakkan pada tempat yang akan dikompres
§ Setelah beberapa waktu
diperiksa, bila es sudah cair diganti dengan yang baru.
d.
Kompres dingin basah :
§ Gunakan baskom yang berisi
air dingin, handuk kecil dimasukkan kedalam air tersebut yang mudah mengisap
air
§ Peras sedikit sehingga air
tidak menetes
§ Letakkan pada tempat yanag
akan dikompres, mis : dahi
§ Bila amat panas sekali, perlu
juga dikompres pada ketiak dan lipatan paha
§ Dapat digunakan air hangat
Kompres Panas
Tujuan
-
Mempercepat penyembuhan
-
Mengurangi rasa sakit
-
Membantu memperbaiki aliran darah
e.
Kompres
panas kering :
§ Dengan kantong air panas
(dari karet) atau botol yang tertutup rapat
§ Kantong diletakkan mendatar
pada sebuah meja, dengan mulutnya menghadap keatas
§ Kantong atau botol tertutup
tersebut diisi dengan air hangat 2/3 bagian (bukan air yang mendidih, karena
dapat merusak kantong)
§ Keluarkan udara dari kantong
§ Periksa kantong/ botol dengan
tidak membalikkan kebawah
§ Kantong/ botol dikeringkan
dan dibungkus dengan kain, lalu letakkan pada bagian yang akan dikompres
§ Bila air sudah dingin maka
harus diganti
f.
Kompres
panas basah :
§ Gunakan baskom yang berisi
air panas, handuk kecil dimasukkan kedalam air tersebut yang mudah mengisap air
§ Peras sedikit sehingga air
tidak menetes
§ Letakkan pada tempat yanag
akan dikompres
§ Bila air telah dingin,
dilakukan kembali seperti semula
3. Menyajikan makanan dan obat
a.
Cara menyajikan
makanan :
§ Sebaiknya makanan disajikan
diatas sebuah baki yang rapih, semua alat makan telah tersedia pula
§ Cocokkan makanan sesuai
dengan Diet orang sakit, untuk rasa disesuaikan dengan selera sepanjang tidak
bertentangan dengan pantangannya
§ Makanan dijaga kebersihannya,
piring tidak diisi penuh karena akan mengurangi selera makan
§ Sayuran dan lauk pauk
dipisahkan dengan piring kecil secara baik dengan sedikit variasi
§ Sedapat mungkin makanan
disajikan dalam keadaan hangat
§ Waktu makan ditentukan,agar
lebih menarik di beri vas bunga dan untuk anak diberikan makanan
§ Bila si sakit dapat makan
sendiri, gunakannlah meja kecil diberi alas atau dengan improvisasi
Pelaksanaan :
§ Pelaku cuci tangan
§ Ditanyakan pada sisakit,
apakah ia akan b.a.b dulu
§ Makanan telah disiapkan dan
diletakkan diatas meja dalam keadaan hangat
§ Cara memberikan makanan
tergantung pada keadaan sisakit
§ Bila sisakit dapat duduk dan
makan sendiri : Sisakit didudukkan, makanan disiapkan diatas meja kecil
dan ditempatkan didepan perut sisakit diatas tempat tidur, disediakan pula
serbet dan bel agar sisakit dapat memberitahu bila makannya sudah selesai
§ Bila sisakit dapat makan
sendiri tetapi tidak boleh duduk : Sisakit dimiringkan, sebaiknya
kesebelah kiri supaya dapat makan dengan tangan kanannya, serbet diletakkan di
bawah dagu sisakit, makanan diletakkan di dekat sisakit, untuk minum disediakan
sedotan dan bel agar sisakit dapat memberitahu bila makannya sudah selesai
§ Bila sisakit perlu
disuap : Sisakit ditidurkan seenak mungkin, serbet dipasang diatas dada
dibawah dagu sisakit, tanyakan apakah mau minum dahulu atau tidak, pelaku duduk
disamping sisakit untuk dapat menyuap, waktu memberi minum kepala sisakit
diangkat dengan tangan kiri dan tangan kanan pelaku memegang gelas yang dibantu
dengan sedotan.
§ Selesai makan alat
dibereskan, buka celemek dan pelaku cuci tangan
§ Catat dalam buku harian
jumlah makanan yang dihabiskan
b.
Cara memberikan obat :
Tujuan pemberian obat :
§ Mempercepat penyembuhan
§ Mengurangi penderitaan
§ Mencegah penularan
Bentuk obat :
§ Pil (bundar, bagian luar
dilapisi tepung atau bahan yang mengkilap)
§ Tablet (umumnya pipih, bentuk
bermacam-macam bulat atau persegi)
§ Kapsul (bentuk bulat panjang,
terbentuk dari bahan gelatin dapat keras atau lunak, pada umumnya kapsul
berfungsi sebagai pembungkus
§ Tetes (berupa liquid/ cairan)
§ Salf (berbentuk salf, onbat
luar yang dioleskan ke kulit atau mata)
§ Cair (bahan obat yang bercair
bisa kental, pada umumnya terlebih dahulku dikocok sebelum dipakai, ada yang
digunakan untuk obat minum, obat suntik, obat gosok, obat kompres dll)
§ Puyer/ serbuk (bentuknya
berupa bubuk, tersedia didalam bungkusan kecil, biasanya obat untuk anak-anak)
Etiket obat :
§ Biasanya diletakkan pada dus,
kantong plastik, yang memberikan petunjuk tentang pemakaian obat
Warna etiket:
§ Putih (obat dalam untuk
diminum)
§ Biru (obat luar tidak boleh
ditelan)
§ Hitam (biasanya obat
berbahaya obat keras atau racun)
Tulisan pada etiket :
§ Mengatur berapa kali sehari
diminum (dosis obat)
§ Waktu untuk memebrikan obat
(pagi, siang, sore, sebelum atau sesudah makan)
§ Banyaknya takaran satu sendok
teh, setengah tablet dsb
§ Peringatan : obat harus
dikocok dahulu atau tidak
Pelaksanaan pemberian obat :
§ Pelaku cuci tangan dan pakai
celemek
§ Baca etiket pada botol dengan
teliti, nama dan aturan pakai
§ Untuk obat cair, maka dikocok
dahulu untuk larut betul
§ Tuangkan obat cair dengan
memegang botol dimana telapak tangan pad bagian etiket, agar etiket tidak kotor
sehingga dapat dibaca dengan jelas
§ Gunakan takaran yang
tepat : Mis : 1 sendok makan, atau 1 sendok obata
§ Baca etiket sekali lagi untuk
menecocokan nama
§ Bila telah selesai, tutup
botol obat dengan rapt dan dikembalikan pada tempatnya
Obat minum yang diteteskan :
§ Obat disiapkan, dibaca
etiketya berapa harus diberikan, sediakan sendok teteskan obat, hitung dengan
suara nyaring agar ingat berapa tetes obat yang telah diberikan
§ Untuk obat puyer yang
kerapkali terasa pahit, terutama untuk anak kecil dan bayi dapat dicampur
dengan air gula atau madu.
§ Bila anak mendapat pil atau
tablet, haluskan terlebih dahulu, kemudian campur dengan madu dan aduk dengan
sendok kecil supaya merata, tunggu selama sisakit minum obat sampai kita pasti
bahwa obat telah ditelan
§ Simpan obat ditempat yang
aman dan tidak mudah dicapai oleh anak kecil.
4. Merubah posisi orang sakit
a.
Merubah posisi orang sakit
Seorang pelaku PK harus
pandai menolong si sakit duduk-berbalik merubah sikap tidurnya ,merubah sikap
tidur si sakit adalah hal yang penting ,karena dapat menghindari :
·
Bahaya lecet pada tubuh.
·
Ketegangan pada sendi.
·
Bahaya timbulnya cacat.
·
Memperbaiki peredaran darah.
·
Merubah posisi tidur orang sakit meliputi :
o Untuk mengurangi bahaya lecet
daerah yang tertekanbagi orang sakit yang tiduran terus menerus maka PK membuat
jadwal untuk merubah posisi setiap 2 jam sekali, miring kiri dan miring kanan
·
Meminggirkan atau menengahkan si sakit.
o Prosedur meminggirkan orang
sakit,pelaku cuci tangan dan memakai celemek.
o Beritahu si sakit dan diminta
untuk menyilangkan kedua lengaanya di da.
o Pelaku berdiri di sisin kanan
si sakit.
o Masukkan tangan kiri dengan
telapak tangan menghadap ke atas dibawah bantal dan di pundak si sakit
,sedangkan tangan kanan di bawah punggung .... hitung.....pindahkan ke pinggir
/ketengah (maksudnya menghitung agar si sakit awas dan mungkin dapat membantu).
o Masukkan tangan kiri dibawah
punggung ,tangan kanan dibawah punggung .... hitung..... pindahkan ke pinggir
dan ke tengah.
o Masukkan tangan kiri dibawah
lipatan lutut, tangan kanan dibawah betis.... hitung ... pindahkan ke pinggir
/ketengah.
o Atur posisi tidur si sakit
menyenangkan.Rapihkan Tempat tidur.
o Buka celemek dan cuci tangan.
·
Memiringkan si sakit.
o Memiringkan membantu posisi
si sakit menjadi miring,Pelaku cuci tangan pakai celemek
o Beritahu si sakit dan untuk
memiringkan si sakit ke sisi kiri ,pelaku berdiri di sisi kanan si sakit.
o Kedua tangan si sakit
diletakkan bersilang diatas perut ,kaki kanan diletakkan diatas kaki kiri.
o Masukkan tangan kiri dibawah
bahu ,sambil memegang bahu yang lain,tangan yang lain dimasukkan dibawah
bokong.... hitung sedikit diangkat dan
si sakit dimiringkan.
o Atur dengan baik posisi si
sakit , dapat diberi bantal guling diantara kakinya ,bagian punggung ditopang
dengan bantal.
·
Memindahkan si sakit.
o Bila si sakit dewasa dan
gemuk ,maka untuk mengangkatnya diperlukan 2 atau 3 orang
o Ketiga pelaku berdiri disisi
kanan si sakit dengan posisi kaki kanan agak maju ke depan.
o Pelaku yang tertinggi berada
pada bagian kepala dan bertugas untuk mengangkat bagian atas .Tangan kiri
diletakkan dibawah bahu,sedangkan tangan kanan dibawah pinggang.
o Pelaku yang kedua (menurut
ukuran tinggi badan) bertugas mengangkat bagian tengah badan si sakit.Tangan
kiri diletakkan disamping tangan kanan pelaku yang pertama,sedangkan tangan
kanan berada dibawah bokong si sakit.
o Pelaku yang terpendek bertugas
mengangkat bagian kaki si sakit .Tangan kiri diletakkan disamping kanan pelaku
kedua , sedangkan tangan kanan berada pada bagian kaki.
o Pelaku yang berada dibagian
kepala memberi aba-aba kemudian si sakit diangkat bersama-sama.langkah pelaku
harus sama (siap-angkat-berjalan-satu-dua-tiga dst-berhenti- baringkan ).
o Si sakit dirapihkan dan
diselimuti.
5. Menolong
orang sakit buang air besar (b.a.b) dan buang air kecil (b.a.k)
Di Indonesia biasanya si sakit selama masih dapat
berjalan akan berusaha untuk pergi ke kamar kecil untuk b a b /b a k.
o
Peralatan : Pasu najis dan tutupnya.
o
Labu kemih untuk pria.
o
Botol berisi air bersih.
o
Kertas tisu.
o
Alas bokong, dan perlaknya.
o
Bel, handuk, sabun dan bedak bila perlu.
-
Pelaksanaan :
o Pelaku cuci tangan dan pakai
celemek.
o Beritahu si sakit.
o Siapkan alat-alat di samping
tempat tidur.
o Selimut pada sisi dimana
pelaku berdiri dianggkat,dan alats bokong dipasang .
o Pakaian si sakit dibuka atu
dikebawahkan.
o Tutup pasu najis dibuka,
diletakkan diatas bangku dengan bagian dalam menghadap ke atas.
o Si sakit diminta untuk
menekuk lututnya dan mengangkat bokongnya.
o Letakkan pasu najis dibawah
bokong (bila perlu mdibantu mengangkat biokongnya) Bila si sakit pria
,diberikan labu kemih di depan pasu najis.
o Periksa apakah letak pasu
najis baik, selimut ditutup kembali dan kepada si sakit diberikan bel.
o Si sakit dapat dsi tinggalkan
dan minta membunyikan bel apabila telah selesai.
o Setelah bab dan b a k ,bila
si sakit pria labu kemih dianggakt dulu. Kemudian alat kelamin disiram dari bagian
atas.
o Sambil si sakit dimiringkan
ke sisinya , bersihkan bokong dengan kertas toilet yang telah dibasahi dari
depan ke belakang,kemudian dikeringkan.
o Masukkan kertas toilet yang
telah dipakai kedalam pasu najis.
o Pasu najis diletakkan diatas
bangku dan ditutup.
o Angkat pengalas bokong,
pakaian dikenakan kembali dan si sakit dikembalikan ke posisi semula.
o Alat-alat dikeluarkan dari kamar pasu najis dibersihkan.
o Buka celemek, pelaku cuci
tangan.
6. Menolong
memandikan orang sakit diatas tempat tidur
-
Tujuan memandikan.
o
Memberikan perasaan segar dan nyaman kepada si sakit.
o
Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya.
o
Membantu memperlancar peredaran darah.
o
Melatih otot-otot secara aktif dan pasif.
o
Mencegah terjadinya lecet.
-
Peralatan.
·
2 buah waskom (1 untuk menyabuni dan 1 untuk membilas ).
·
Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember.
·
2 waslap dan 2 handuk bila ada.
·
1 buah ember untuk menampung air kotor.
·
Sabun mandi pada tempatnya ,talk, krim pelembab da alat kosmetik bila perlu.
·
Pakaian si sakit yang bersih.
·
Tempat/keranjang untuk pakaian kotor.
·
Bila perlu sediakan pasu najis, labu kemih dan botol berisi air untuk
membasuh.
-
Pelaksanaan.
·
Tanggalkan semua pakaian si sakit dan badan di tutup dengan handuk/kain
panjang .pakaian kotor dimasukkan di dalam keranjang pakaian kotor.
·
Handuk yang diletakkan dibawah kembali.
·
Dicuci muka,telinga dan leher.
·
Bersihkan muka (dengan gerakan huruf S) ,telinga dan leher.Mula-mula dengan
waslap bersabun,kemudian dibilas dengan waslap lainnya(U ntuk muka,ditanyakan
dulu apakah mau memakai sabun atau tidak ).
·
Angkatlah handuk dari bagian kepala ,lalu keringkan muka, telinga dan leher
si sakit dengan handuk tersebut.
·
Handuk dipindahkan ke bawah lengan si sakit yang jauh dari pelaku,lalu
dengan waslap bersabun diseka dengan memkai usapan yang panjang dan setengah
memijit mulai dari jari-jari tangan sampai ketiak.
·
Selesai dibilas, lengan dikeringkan.dilakukan dengan cara yang sama pada
lengan yang lain, lalu ke dua lengan diletakkan ke atas kepala.pindahkan handuk
ke samping si sakit dekat pelaku.
·
Cuci dada, ketiak,perut,paha/lipatan paha.
·
Diseka mulai dari bagian dada (kalau pada wanita yang menyusui bayinya,
agar secara hati-hati dengan gerakan memutar), teruskan ke ketiak, dan dengan
usapan panjang sejauh mungkin menyeka bagian perut (perhatikan pusar) kearah
bagian paha.
·
Setelah dibilas, dikeringkan, ketiak
diberi bedak.
·
Handuk dibentangkan dibawah bokong ,diminta agar lutut ditekuk untuk
membersihkan alat kelamin. Tanyakan apakah si sakit mau membersihkan sendiri,
jika demikian, washlap bersabun diberikan kepada si sakit dan diganti dengan
washlap bersih. Kemudian dikeringkan dengan baik diberi bedak sampai di lipat
paha.
·
Air mandi diganti, kedua washlap dibersihkan kembali.
·
Cuci bagian belakang si sakit; pundak, punggung, pinggul bokong – paha
bagian belakang dan lipatan bokong.
·
Miringkan si sakit ,dan bentangkan handuk di belakang punggung (bila si
sakit dapat telungkup,maka hal ini lebih mudah) bagian lipat bokong dicuci
paling akhir.
·
Dikeringkan dengan handuk ,kemudian bokong diberi bedak.
·
Bila si sakit selalu berbaring terlentang,maka perlu punggungnya di pijat.
Caranya tuangkan sedikit lotion di tangan pelaku dan gosokkan bagian belakang
si sakit seluruhnya, Bila sudah agak kering, tangan pelaku diberi bedak dan
mulai memijat dengan kedua telapak tangan diletakkan tertutup diatas bokong,
mengusap sambil menekan ke arah bahu, tangan kanan dibelokkan ke kanan dan
tangan kiri ke, lalu memijat /mengusap sisi badan, pada sisi bokong kita angkat
sedikit sambil menekan kembali ke temnpat semula serta menekan sedikit, gerakan
ini diulangi sampai dengan 5 kali.
·
Dikenakan pakaian atas sisakit yang bersih.
·
Air mandi diganti, kedua washlap dicuci kembali.
·
Kedua tungkai sampai kaki dicuci,handuk dibentangkan dibawah kedua tungkai
dengan posisi lutut ditekuk.
·
Bila dikehendaki si sakit,kedua kaki dimasukkan ke\dalam waskom untuk
dicuci agar memberikan perasaan segar dimulai dulu dari tungkai yang jauh dari
pelaku, dicuci jari-jari, telapak kaki sampai ke tungkai bagian atas lalu
dikeringkan.Dilakukan dengan cara yang sama pada tungkai yang lain.
·
Dikeringkan dengan baik dan sela jari kaki diberi bedak, tumit digosok
lotion kulit.
·
Rambut disisir dengan cara : handuk diletakkan dibawah kepala kemudian
kepalanya dimiringkan, rambut dibagi dua lalu disisir mulai dari ujung, makin
lama keatas sampai pada pangkal rambut.
·
Bila rambut panjang dijalin dan ujungnya diikat, demikian juga sebelahnya.
Untuk wanita diberikan alat makeupnya.
·
Si sakit dirapihkan dan tempat tidur dibereskan
·
Semua alat dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya masing-masing
·
Buka celemek dan cuci tangan.
·
Pintu dan jendela dibuka kembali.
Diare dan dehidrasi
Ø Diare adalah keluarnya feses
yang konsistensinya lembek dan berair dengan frekuensi sering. Diare disertai
oleh kram seperti yang terjadi saat sakit perut.
Ø Dehidrasi adalah kekurangan
cairan tubuh pada seseorang yang menderita diare sehingga seseorang kehilangan
banyak air dan garam.
Yang perlu diperhatikan bagi
penderita diare :
Untuk bayi :
§ Berikan minuman sebanyak yang
dapat diterima bayi, berupa larutan dehidrasi (campuran 4 sendok teh gula, 1
sendok teh garam dan dicampur dalam 600 ml air hangat steril.
§ Berikan ASI sebanyak yang
diinginkan bayi.
§ Jangan memberikan susu atau makanan
padat sampai 24 jam.
§ Memberi makan lewat botol
harus dimulai secara bertahap setelah 36 jam dari berhentinya diare.
§ Bila diare berlanjut hubungi
segera dokter.
Untuk orang dewasa :
§ Tidak boleh makan, hanya
minum-minuman yang berupa cairan murni, seperti air putih atau jus buah selama
24 sampai 48 jam lebih banyak dari biasanya.
§ Orang dewasa dapat
mengkonsumsi mixtura kaolin (tersedia di apotik) untuk mengurangi diare.
§ Jangan memberikan obat-obatan
kepada anak-anak untuk mengendalikan diare kecuali berdasarkan saran dokter.
§ Bila diare mereda, konsumsi
makanan yang mudah dicerna, sup yang bebas lemak.
§ Hindari mengkonsumsi susu,
krim, mentega, telur untuk beberap hari.
Segera rujuk penderita diare
bila:
§ Nyeri berkelanjutan
§ Serangan terjadi setelah bepergian
dari luar daerah
§ Individu mengalami serangan
diare yang berulang lebih dari 3 hari
§ Terdapat darah dalam feses
§ Diare berlangsung selama
lebih dari 48 jam, atau lebih dari 24 jam pada anak kecil.
§ Anak kecil yang menderita
diare juga mengalami muntah.
Demam
Demam biasanya didefinisikan
sebagai suhu diatas 380C, yang diukur secara oral dan merupakan
salah satu respons tubuh terhadap infeksi.
Tindakan :
§ Berikan parasetamol baik
dalam bentuk sirup ataupun tablet sesuai aturan.
§ Lepaskan selimut dan semua
pakaian yang hangat, kenakan pakaian yang ringan dan longgar.
§ Jangan berupaya untuk
membungkus anak di dalam selimut.
§ Apabila suhu lebih dari 400C,
lakukan kompres dengan air hangat.
§ Berikan banyak minum
§ Pertahankan penderita di
dalam ruangan yang hangat dengan suhu yang tetap, dengan ventilasi cukup, bukan
jendela yang memiliki aliran udara.
§ Sebuah kipas angin listrik.
Segera rujuk penderita Demam bila:
§ Demam di daerah malaria
§ Kejang-kejang, terkadang
disertai kejang/kaku di leher
§ Kehilangan kesadaran
§ Demam dengan kulit yang
melepuh karena cacar atau infeksi kulit.
§ Demam dengan tanda-tanda
radang paru-paru
§ Demam pada wanita yang habis
melahirkan atau mengalami keguguran dalam waktu 6 minggu sebelumnya.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ø Demam Berdaran Dengue (DBD) adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang berkembang biak di dalam
genangan air jernih di dalam maupun di sekitar rumah.
Ø Tanda dan gejala
§ Mendadak panas tinggi (38-400C
atau lebih) selama 2-7 hari tampak lemah
dan lesu.
§ Tampak bintik-bintik merah
pada kulit, seperti bekas gigitan nyamuk disebabkan pecahnya pembuluh darah
kapiler / rambut di kulit.
Untuk membedakannya, kulit
direnggangkan. Bila bintik itu hilang
berarti bukan tanda penyakit DBD.
§ Kadang-kadang terjadi
perdarahan di hidung (mimisan), mungkin terjadi muntah darah atau b.a.b
berdarah.
§ Kadang-kadang nyeri ulu hati,
karena terjadi perdarahan di lambung.
Ø Tindakan :
§ Segera lakukan pertolongan
pertama dengan beri minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak
seperti air susu, teh atau air minum lainnya.
§ Berikan kompres dingin
§ Berikan obat penurun panas
misalnya paracetamol dengan dosis :
Anak-anak :
10-20 mg/kg
Dewasa : 3 X
1 tablet sehari
§ Segera dirujuk ke petugas
kesehatan / puskesmas / rumah sakit.
Ø Pencegahan :
§ Pemberantasan Sarang Nyamuk,
memberantas sampai jentik-jentiknya.
ISPA, Pneumonia dan TB
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
§ Flu
Merupakan infeksi virus pada hidung dan
tenggorokan. Flu menyebabkan hidung berair/tersumbat, sakit tenggorokan,
pegal-pegal seluruh badan dan merasa tidak sehat serta sering kali suhu tubuh
sedikit meningkat. Flu sering kali
berlangsung selama 7 sampai 10 hari.
Tindakan :
a. Beri banyak minum/cairan.
b. Inhalasi/penguapan air hangat
akan membantu membersihkan saluran hidung.
c. Berikan paracetamol untuk
mengurangi gejala, sesuai aturan.
§ Batuk
Batuk adalah tindakan refleks
yang distimulasi oleh iritasi pada paru-paru atau jalan udara. Batuk berulang dapat mengindikasikan adanya
infeksi, seperti flu.
Tindakan :
a. Berikan cairan dalam jumlah
yang banyak untuk meredakan batuk.
b. Inhalasi/penguapan air hangat
membantu membersihkan jalan nafas.
c. Untuk batuk kering, minum
obat batuk atau minuman lemon hangat dengan satu sendok teh madu dapat membantu
individu beristirahat/tidur.
d. Pada anak, saat tidur
tinggikan bagian kepada dengan bantal.
e. Pada bayi, saat tidur
posisikan miring tanpa menggunakan bantal.
Pneumonia
§ Pneumonia adalah
inflamasi/radang dan infeksi kantong udara (alveoli) paru-paru.
§ Gejala Pneumonia
a. Pernafasannya cepat, kadang
berbunyi dan sulit bernafas
b. Batuk
c. Produksi lendir berwarna
kuning atau hijau
d. Suhu tubuh meningkat
e. Nafsu makan berkurang
f. Kemungkinan terdapat nyeri
dada
§ Tindakan :
a. Baringkan penderita di tempat
tidur dengan posisi duduk tegak dan disangga dengan baik oleh sandaran punggung
dan bantal.
b. Anjurkan penderita untuk
batuk, berikan banyak cairan, sediakan tissue yang banyak dan sebuah wadah
untuk meludah.
c. Bantu individu untuk
melakukan napas dalam
d. Berikan obat sesuai dengan
anjuran dokter
e. Berikan oksigen jika
diprogramkan dokter.
Tuberculosis (TBC)
§ TBC merupakan penyakit
menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tubercolosis
yang ditularkan lewat dahak yang menyebar melalui udara. TBC paling banyak
menyerang paru-paru (saluran pernafasan). Namun kemudian TBC juga bisa
menyerang alat tubuh yang lain. Pada
anak TBC dapat menyebabkan peradangan pada selaput otak dan gangguan kulit.
§ Tanda dan gejala seseorang
pengidap TBC
a. Batuk lebih dari 4 minggu,
walau telah minum obat biasa
b. Batuk menahun dan berlendir,
pada stadium lanjut berdarah
c. Panas ringan pada sore hari
dan berkeringat pada malam hari
d. Terasa nyeri pada dada dan
punggung atas
e. Menjadi kurus
f. Kulit pucat
g. Suara menjadi parau/serak
h. Dalam stadium lanjut berbagai
infeksi dapat disebabkan karena kuman TBC, termasuk infeksi kulit, selaput
paru, jantung dan berbagai organ tubuh penting lain.
§ Bagaiaman cara pencegahan dan
Pengobatan TBC
a. Vaksinasi BCG (Bacilus
Calmette Guirin) bagi bayi sedini mungkin
b. Makan makanan yang banyak
mengandung protein dan vitamin
c. Makan dan istirahat teratur
d. Jaga kebersihan lingkungan
e. Pemeriksaan kesehatan secara
teratur
f. Menghindari berdekatan napas
dengan penderita TBC.
§ Pengobatan
a. Disiplin mengkonsumsi obat
sesuai dengan aturan, dalam jangka panjang, secara terus menerus tanpa
berhenti.
b. INH, Streptomisin,
enthambutol, PAS dan ripampisin
Gizi Buruk
Ø Gizi buruk
disebabkan oleh kurang makan atau kurang mengkonsumsi makanan dengan baik.
Ø Anak-anak
yang kurang gizi :
§ Tidak
bertumbuh atau berkembang secara normal
§ Mereka
lebih besar kemungkinan untuk terkena penyakit dan kecil kemungkinan untuk
bertahan hidup
§ Mereka
terperangkap dalam lingkungan gizi buruk dan penyakit
Ø Tanda
seorang anak menderita Gizi buruk
§ Anak
menjadi lemah, sehingga untuk makanpun perlu disuapi.
§ Mempunyai
masalah diare, batuk atau radang paru-paru
§ Lemah
dan lesu
§ Penderita
gizi buruk kehilangan otot-otot
§ Penderita
gizi buruk tubuhnya bengkak air (udema)
§ Kulit
melepuh dan terkelupas (penderita kwashiorkor)
§ Lingkar
lengan atas kurang dari 13 cm.
Ø Tindakan
:
§ Berikan
makanan sedikitnya 6 kali sehari
§ Bantulah
anak-anak untuk makan, (mengolah makanan sehingga mudah dimakan oleh penderita
gizi buruk).
§ Berikan
cairan sari makanan kepada anak-anak gizi buruk yang mengalami dehidrasi.
§ Anjurkan
orang tua untuk berkunjung ke posyandu/puskesmas, untuk di timbang, diberikan
obat-obatan yang tepat.
§ Menghibur
anak-anak yang kurang gizi, dengan cara bermain bersama.
Perawatan Lansia
1. Pengertian Lansia :
Mereka yang karena usianya mengalami perubahan biologis
(fisik), kejiwaan & sosial. Perubahan ini mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan termasuk kesehatannya.
2. Tujuan Perawatan Lansia :
◙ Menciptakan suasana yang
dapat menunjang penyembuhan
◙ Mengupayakan agar dicapai dan
dipertahankannya tingkat tertinggi dari kemandirian fungsional.
◙ Mengupayakan semaksimal
mungkin agar Lansia memperoleh kualitas hidup yang baik, merasakan kebugaran
dan menikmati hidup.
◙ Bagi Lansia yang sudah
mendekati akhir hayat diupayakan agar tetap memperoleh pelayanan dengan
menjunjung martabat mereka secara manusiawi.
◙ Mengupayakan untuk menghambat
progresifitas dari gangguan menahun dan sedapat mungkin dipertahankan.
◙ Mencegah gangguan akut,
maupun komplikasinya dengan cara deteksi dini serta pengobatan yang cepat dan
tepat.
3. Perubahan fisik yang dialami Lansia :
◙
Otot dan jaringan bawah kulit
◙
Sistem syaraf
◙
Kulit dan rambut
◙
Tulang
◙
Indera
◙
Gigi geligi
◙
Paru-paru
◙
Jantung dan Pembuluh darah
◙
Saluran pencernaan
◙
Sendi
◙
Kemunduran fungsi organ tubuh lainnya.
3. Perubahan mental yang dialami Lansia :
Perubahan mental sangat berpariasi, mulai dari
sering lupa terhadap hal yang baru terjadi, sulit tidur, kecemasan, depresi
sampai dengan penyakit terberat yang dikenal sebagai dementia (pikun).